Simple Love part5
WHAT IS LOVE? [D.O ver.] :: Simple Love
Author : Lee TaeRin [TarinWish]
Cast :
- EXO-K’s D.O as Do KyungSoo aka D.O
- Park EunBi as Park EunBin
- SHINee’s Key as Kim KiBum aka Key
- f(x)’s Luna as Park SunYoung aka Luna
- SHINee’s JongHyun as Kim JongHyun
Rating : PG-15
Genre : Romance
*Author POV*
Pandangan Key tak lepas dari 2 orang tersebut, tatapannya sendu namun tajam.
Pyaaaaar…. Tanpa sengaja Key menyenggol gelas jusnya hingga terjatuh ke lantai. Key sontak kaget dan segera berusaha membersihkan pecahan gelas tersebut, EunBin pun membantunya. Tak lama kemudian seorang pelayan mengambil alih untuk membersihkan pecahan dan tumpahan jus itu.
Key duduk dan berusaha menenangkan dirinya. “Oppa, kau baik-baik saja??”, tanya EunBin yang sedikit cemas melihat perubahan raut wajah Key.
“YongEun-ah..”, lirih Key menatap yeoja yang sedari tadi menjadi objek pandangannya. Yeoja yang bernama YongEun itu terlihat murung, namun tidak pada namja yang ada bersamanya. Namja itu terlihat senang.
Key menatap mereka semakin tajam, tanpa sengaja yeoja itu menoleh dan melihat Key juga.
“Key oppa…”, gumamnya memandang nanar Key dari kejauhan. Namun Key malah memalingkan pandangannya dari yeoja itu, dan menatap lekat EunBin yang ada di depannya.
Key tersenyum lembut pada EunBin, “Aku lebih suka melihatmu mengikat rambut panjangmu itu..”, ujar Key sambil mengambil ikat rambut yang dibelinya tadi, lalu mengikatkan rambut EunBin. Mereka pun terlihat mesra bagi yeoja itu.
“Senyuman itu…”, gumam yeoja itu, matanya berkaca-kaca melihat Key.
“EunBin-ah, ayo kita pulang!”, ajak Key lalu menarik tangan EunBin meninggalkan tempat itu.
Yeoja itu pun segera mengejarnya, tanpa mempedulikan namja yang ada bersamanya. “Jung YongEun..!!!”, teriak namja itu, namun YongEun tak menggubrisnya. Ia terus melangkah cepat mencari Key.
—
“Key oppa…!!”, panggilnya berlarian menghampiri Key.
Mendengar panggilan itu Key menghentikan langkahnya, dan berbalik menghadap yeoja yang sudah ada di belakangnya dengan nafas yang terburu.
“Ada apa?”, tanya Key bernada dingin.
“Kau tak ingin mendengar penjelasanku dulu ,oppa??”, tanya YongEun menatap nanar Key.
“Penjelasan apa? Penjelasan bahwa kau akan menikah dengan namja yang bernama Kim JongHyun??! Aku sudah tahu!! Kau tidak perlu menjelaskannya lagi!”, jawab Key.
“Oppa, bukan itu…”, ujar YongEun terputus.
“Lalu tentang apa?? Tempat dan waktu pernikahanmu? Aku tidak ingin tahu!”, sahut Key memotong ucapan YongEun.
“Aku dan Kim JongHyun…”, jelas YongEun terpotong lagi oleh namja yang tiba-tiba datang merangkulnya.
“Akan menikah bulan depan!”, ujar namja itu dengan senyuman enteng. Hal itu membuat mata dan perasaan Key panas. EunBin pun yang ada di samping membelalakan matanya. Tubuhnya pun bergetar seperti orang ketakutan.
“Selamat! Semoga kalian bahagia!!”, ucap Key beranjak dari hadapan mereka dengan menggandeng tangan EunBin.
Yeoja itu ingin mengejar Key, namun dicegah oleh namja yang bernama Kim JongHyun itu. “Kau tahu konsekuensinya kan jika kau bermain-main denganku? Aku KIM JONGHYUN!!!”, seru namja itu.
“Aku tahu! Karena kau KIM JONGHYUN!”, jawab YongEun dengan nada menekan dan berlari meninggalkan JongHyun.
“Hei!! Jung YongEun..!!!!!!”, teriak JongHyun tanpa dipedulikan.
—
Key menstarter mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi. Sedangkan EunBin hanya terdiam dan masih terlihat raut ketakutannya.
“Mianhe.. Mungkin itu tadi membuatmu tidak nyaman.. Kau baik-baik saja??”, tanya Key.
“Namja itu….”, gumam EunBin.
“Kau mengenal namja dinosaurus itu?!”, tanya Key.
“Dia namja yang kejam!! Dia sungguh mengerikan??!”, ujar EunBin gemetaran. EunBin teringat dengan namja yang dilihatnya tadi, namja yang 4 tahun lalu mengobrak-abrik rumah Ny.Park untuk menagih utang.
“Benarkah?? Ku pikir juga begitu! Dia kan dino namja! Tapi yeoja itu lebih memilihnya daripada aku!! Sungguh memuakkan!!”, kesal Key.
“Yeoja itu….?”, lirih EunBin menatap Key.
“My ex.girlfriend.”, singkat Key terfokus pada kemudinya.
“Oppa masih mencintainya?”, tanya EunBin hati-hati.
“Molla.”, jawab Key.
“Ku rasa dia masih mencintai oppa..”, gumam EunBin. Namun Key tak bergeming.
—
Suara dentingan musik mengalun indah di studio musik sederhana. Seorang namja memainkan keyboard’nya, dan menyanyikan sebait lagu.
=MusicON (Wrongly Given Love by Zhang LiYin ft. JongHyun)=
Zhen de shi ni ma
Is it really you?
Zai yan qian shu xi de mian kong
That familiar face before my eyes
Wo you dian bu gang xiang xin
I still can’t completely believe it
Fang fu zhe jiu shi yi chang wan xiao de meng
somehow it seems like an imaginary dream
Ru guo ci ke zhen de zai meng zhong
If this moment is really part of a dream,
Xin jiu bu hui na me tong
my heart wouldn’t hurt like this
Ke shi wo, ning yuan zhe jiu shi meng bu yao xing lai
But I’d rather this be a dream that I’ll never wake up from
=MusicOFF=
“Lay oppa…”, lirih yeoja. Namja yang sedang memainkan keyboardnya pun menghentikan nyanyiannya.
“YongEun-i…”, gumam namja yang bernama Lay itu. Namun yeoja yang memanggilnya tak bergeming, malah menangis di hadapan namja itu.
“Ada masalah??”, tanya Lay sembari memeluk YongEun.
“Dia tak mau mendengarkanku..”, isak YongEun.
“Kalaupun KiBum mendengarmu, aku tak yakin dia akan mempercayaimu.”, sahut Lay membuat YongEun semakin terisak dalam pelukannya.
—
“Bahagianya aku hari ini!!!!”, ungkap Luna riang.
“Gomawoyo!! Aku juga senang!”, balas KyungSoo tersenyum. Luna pun pamit pulang.
Tak lama kemudian mobil Key juga berhenti tak jauh dari jangkauan KyungSoo. EunBin keluar dari mobil Key dan melambaikan tangannya pada Key. KyungSoo yang melihatnya hanya cemberut.
“KyungSoo oppa!!!”, seru EunBin gembira melihat KyungSoo.
“Waah,,, new hairstyle!! Kyeopta!!!”, puji EunBin.
KyungSoo menatap EunBin dari ujung kelapa sampai kaki. “Kau juga! Ini bukan gaya mu!”, ucap KyungSoo. EunBin hanya tersenyum cengar-cengir menanggapinya.
“Oppa, sudah malam! Aku pulang dulu yaa! Annyeong~”, pamit EunBin dengan senyum manisnya dan beranjak meninggalkan KyungSoo.
“Eh! EunBin-ah!!! Besok kau ada waktu kan?!”, seru KyungSoo menghentikan langkah EunBin.
“Besok kita jalan-jalan yaa??! Aku akan menelpon atau mengirim sms untuk mu nanti!!”, lanjutnya.
“Tapi aku kan tidak punya ponsel ,oppa…”, jawab EunBin innoncent.
“Aiiiissh!! Kalau begitu besok jam 8 kau sudah harus siap!!!”, perintah KyungSoo langsung meninggalkan EunBin tanpa mendengar sahutan EunBin terlebih dahulu. Rumah mereka memang tak berjauhan.
-Next Day-
*Author POV*
“Ke Gwangju???!!”, kejut EunBin di stasiun kereta api.
“Keretanya akan berangkat! Ayo!!”, seru KyungSoo menarik tangan EunBin memasuki KTX.
“Aku ingin ke Damyang!!”, ujar KyungSoo sembari menikmati pemandangan dari dalam kereta.
“Damyang? Waah,, kita ke Juk Nok Kwon yaa..??!!”, sahut EunBin.
“Tentu!”, jawab KyungSoo.
—
Setelah 4 jam perjalanan KyungSoo dan EunBin tiba di tempat yang mereka tuju. “Waaah, udara disini benar-benar sejuk…!!”, kata KyungSoo menikmati kesejukan barisan bambo yang membentuk kanopi. Namun EunBin hanya terdiam menikmati pemandangan teduh, dan memikirkan sesuatu.
“Oppa, disini banyak bamboo yaa??”, gumam EunBin tanpa menghentikan langkah kakinya.
“Kau ini!! Jelas saja!! Tempat ini kan memang terkenal dengan bamboo forest’nya..!”, jawab KyungSoo.
“Tapi kenapa aku tak melihat panda disini??”, tanya EunBin lagi.
“Mwo??! Panda?? Hahahahaha.. Kita sedang tidak di China..”, jawab KyungSoo sambil tertawa.
“Kita sedang tidak di China..” Jawaban KyungSoo terngiang di memory EunBin. Namun bukan suara KyungSoo yang terngiang di kepalanya, melainkan suara seorang yeoja.
^FlashbackON^
*Author POV*
“Umma, kenapa disini aku tak melihat panda?? Disini kan banyak bambu, bukankah panda suka bambu?”, tanya gadis kecil pada umma yang sedang menggandeng tangan mungilnya.
“Kita sedang tidak di China, YoungBin-ah…”, jawab umma nya.
“Apa panda hanya di China?”, tanya gadis itu polos.
“Ne, disanalah habitat mereka. Tapi di kebun binatang disinipun kau bisa menemuinya, walau hanya beberapa ekor.”, jelas umma nya. Dan gadis kecil bernama YoungBin itu pun mengangguk mengerti.
^FlashbackOFF^
Memory itu terlintas dalam ingatan EunBin yang sempat hilang. EunBin berusaha mengingat-ingat lagi, namun kepalanya malah semakin sakit. “EunBin-ah,, gwaenchanayo??”, tanya KyungSoo cemas melihat EunBin memegangi kepalanya yang terasa sakit. Bruuuuk.. Tubuh EunBin melemas, dengan sigap KyungSoo menangkap tubuh EunBin yang hendak jatuh.
—
“Ajumma,, gamsahamnida..”, ucap KyungSoo pada seorang yeoja paruh baya. KyungSoo membawa EunBin ke penginapan tradisional terdekat.
“Ne. Biarkan yeojachingu mu istirahat dulu.”, sahut yeoja itu.
“Uhmm,, EunBin bukan yeojachinguku..”, gumam KyungSoo namun yeoja itu sudah berlalu meninggalkannya.
—
“Euuungh..”, eluh EunBin mulai mengerjapkan kedua matanya. Ia mengamati sekelilingnya, dan berusaha bangun, walau kepalanya masih sedikit pusing.
“Oppa….”, lirih EunBin mencari KyungSoo.
Dreeeg….. EunBin membuka pintu tradisional yang menghubungkan kamarnya dengan taman sederhana.
“Kau sudah sadar??”, seru KyungSoo senang dan menghampiri EunBin yang masih berdiri di ambang pintu. Lalu menuntunnya untuk duduk di pinggir kolam kecil.
“Kita ada dimana ,oppa??”, tanya EunBin sembari memandangi sekelilingnya.
“Di penginapan.”, singkat KyungSoo.
“Kita akan menginap??”, tanya EunBin.
“Kau pingsan. Aku bingung mau membawamu ke mana. Aku tak tahu klinik terdekat disini. Kalau kau sudah baikan. Kita akan pulang hari ini juga.”, jelas KyungSoo.
“Ne. Aku ingin segera pulang ke Seoul.”, sahut EunBin.
“Oppa,, aku teringat sesuatu tentang diriku..”, lanjut EunBin dengan pandangan kosong.
“Jeongmal?? Apa yang kau ingat?”, tanya KyungSoo penasaran.
“Aku pernah berlibur kemari dengan ummaku. Sepertinya nama asliku YoungBin, Park YoungBin.”, jawab EunBin.
KyungSoo tersenyum kecil, “Bahkan nama belakangmu juga Bin..”, ucap KyungSoo teringat nama umma’nya.
“Kau ingat wajah umma kandungmu?”, tanya KyungSoo hati-hati.
“Masih samar-samar. Aku juga belum ingat siapa keluargaku sebenarnya.”, sesal EunBin.
“Gwaenchana. Kau pasti segera menemukan asal-usul mu. Tapi.. Jika kau sudah mengingat semuanya dan menemukan keluargamu nanti. Apa kau akan meninggalkanku??”, gumam KyungSoo.
Mendengar hal itu EunBin menatap KyungSoo. “Tentu tidak! Aku akan selalu di sisi oppa.. Bolehkan??”, jawab EunBin.
“EunBin-ah….”, lirih KyungSoo menatap EunBin.
“Aku tidak ingin menganggapmu sebagai adikku lagi..”, ujar KyungSoo membuat EunBin menoleh dengan tatapan bertanya mengapa.
“Kau harus menjawabnya dengan jujur, ne?! Kau menyayangiku karena memandangku sebagai seorang namja atau seorang kakak??”, tanya KyungSoo serius.
“Jelas aku memandangmu sebagai seorang namja.. Masak sebagai seorang yeoja??!”, jawab EunBin innoncent.
“Mwo??! Aigoo, bukan itu maksudku..! Kau menyukaiku??”, to the point KyungSoo. EunBin hanya terdiam dan memalingkan pandangannya dari KyungSoo, tak ada jawaban darinya.
“EunBin-ah.. Jujur saja aku tak suka kau menjadi adik angkatku. Karena aku menyukaimu, aku menyayangimu karena memandangmu sebagai seorang yeoja. Saranghae, EunBin-ah..”, ungkap KyungSoo.
“Mana boleh?! Tidak! Kau tidak boleh menyukaiku, oppa.. Apa yang kau suka dariku?! Tak ada yang bisa disukai dari diriku!”, sahut EunBin berlalu meninggalkan KyungSoo.
“EunBin-ah…!”, cergah KyungSoo mencengkram tangan EunBin yang hendak pergi.
“Benar, aku menyukaimu, oppa. Bahkan sejak kita bertemu 6 tahun yang lalu. Tapi aku tahu, aku tak pantas memiliki perasaan ini. Aku pun berusaha tidak pernah berpikir kita akan menjadi sepasang kekasih. Aku takut membayangkannya, takut jika perasaanku ini semakin dalam dan sakit. Bukankah kau membenciku??”, jelas EunBin.
“Tidak! Aku membenci keadaan kita! Kenapa kau harus menjadi adik angkatku??! Kita saling menyukai! Lalu apa yang salah?? Tidak ada kan?! Aku memang sempat membencimu, karena aku merasa kau sudah merebut kasih sayang umma dariku. Tapi entah perasaanku enggan berlama-lama membencimu, EunBin-ah..”, terang KyungSoo. EunBin tak bergeming dan hanya menghela nafasnya.
*EunBin POV*
Sesampainya kembali ke rumah, aku terdorong untuk membuka surat dari KyungBin umma yang belum ku baca sejak KyungSoo memberikannya padaku.
Park EunBin, umma yakin, saat kau menerima surat ini kau sudah bisa melihat dengan baik dan bahkan bisa membaca surat ini sendiri. Jangan beritahukan isi surat ini pada KyungSoo ya! Ingat!!
Jangan menyalahkan dirimu sendiri! Hiduplah dengan baik! Umma melakukan ini tulus. Entahlah,, saat pertama kali bertemu dengan mu, umma jatuh hati padamu. Keinginan umma untuk menjagamu sangat kuat.
Umma punya satu permintaan, kau mau melakukannya kan?
Sejak kecil Do KyungSoo hanya hidup bersamaku. Appa KyungSoo, Do JiSoo meninggal karena kecelakaan kerja. Sejak itu kami berjuang sendiri untuk bertahan hidup.
Do KyungSoo memang anak yang mandiri dan tegar. Namun umma tahu dari dalam dirinya juga ada yang rapuh.
Dampingilah KyungSoo.. Bukan sebagai seorang adik dan kakak.. Tapi sebagai pasangan hidup.. Umma yakin kau bisa menguatkannya! Umma harap umma bisa melihat kalian hidup bahagia.
Selesai membacanya aku tak mampu lagi membendung air mataku. “Umma…”, lirihku. Dan aku teringat Do KyungSoo. Tanpa ragu lagi aku berlari keluar rumah di tengah udara malam yang dingin.
—
Aku mengetuk pintu rumah KyungSoo dengan keras, hingga ia membukakan pintu. “EunBin-ah…”, gumam KyungSoo melihatku yang ada di hadapannya.
Aku langsung memeluknya, sontak ia pun terkejut. “Oppa… Maafkan aku..”, isakku mengeratkan pelukanku.
“Untuk??”, tanya KyungSoo oppa.
“Untuk semua. Saranghaeyo..”, ungkapku. Dapat ku rasakan jantung KyungSoo oppa berdetak semakin cepat, begitu juga denganku.
Aku mengendurkan pelukanku, dan menatap KyungSoo oppa yang masih terlihat shock. “Ini bukan sebagai seorang dongsaeng.”, ucapku tersenyum lembut.
-3 days later @Hanfoodcious-
*Author POV*
“Aiiiiissh!!!!”, dengus Key melihat KyungSoo dan EunBin yang dekat sedari tadi. Restoran memang masih sepi pengunjung, jadi lebih banyak waktu luang bagi mereka. EunBin duduk manis menatap penuh senyum pada KyungSoo yang sedang sibuk memotong sayur di depannya. KyungSoo pun juga mengulas senyum dan menjelaskan tips memasak pada EunBin. Key menatap sinis mereka, jealous? Maybe yes.
Sepertinya Key tak sanggup menahannya lagi. Ia berdiri tegas, dan hendak menghampiri mereka. “Kyung…”, seru Key namun terpotong.
“KiBum-sshi.. Ada yang mencarimu!”, seru seorang pelayan membuat Key mengurungkan niatnya. “Haiiiiish!!”, dengus Key meninggalkan dapur.
—
“Kau lagi..”, gumam Key malas melihat yeoja yang menemuinya.
“Ku harap kau kemari untuk memesan makanan!”, lanjut Key.
“Ini..”, yeoja itu menyerahkan sebuah undangan pernikahan berwarna pink.
“Nichole-sshi,, katakan pada dongsaeng mu aku tidak akan datang!”, ujar Key mengembalikan undangan itu.
“Wae?? Kau takut? Kau belum merelakannya? Dia akan menjadi milik orang lain! YongEun akan bahagia hidup bersama Kim JongHyun! Sudah seharusnya kau merelakannya!!”, sentak Nichole.
“Shut up!!!”, bentak Key.
“Apa sekalipun YongEun bersama namja lain kau tetap tak melihatku??! Aku mencintaimu, Key.. Tak bisakah aku menggantikannya??!”, lirih Nichole.
“Tidak, karena kau Jung YongJoo..”, jawab Key berlalu.
—
Key menenangkan pikirannya di balkon restoran, ia menutup matanya membiarkan semilir angin membelai wajahnya. Namun suara langkah kaki membuka kedua matanya. “EunBin-ah..”, gumam Key melihat orang itu yang sudah duduk di sampingnya.
“Sedang apa disini??”, tanya EunBin.
“Menenangkan pikiran. Kau tak bersama KyungSoo??”, jawab Key tanpa memandang EunBin.
“Ada seorang yeoja yang menemuinya.”, jawab EunBin.
“Yeoja yang datang beberapa hari lalu?”, tanya Key. “Entahlah, aku tak melihatnya.”, jawab EunBin.
“Sebenarnya apa hubungan kalian berdua??”, tanya Key penasaran.
“Aku dan KyungSoo oppa?? Eumm.. Aku sendiri juga bingung. Kalau disebut saudara, kami bukan dari rahim ibu yang sama. Kalau disebut kekasih, itu juga terlalu berlebihan.”, jawab EunBin innoncent. Key memutar kedua bola matanya dan menatap EunBin malas mendengar jawabannya yang membingungkan.
—
“Ayo!”, ajak Luna menarik tangan KyungSoo.
“Tapi aku sedang kerja..”, tolak KyungSoo.
“Tapi aku ingin mengatakan suatu hal yang penting padamu..”, ujar Luna penuh penekanan.
“Bisa kan kau katakan disini saja??!”, tawar KyungSoo.
“Tidak bisa. Tenang saja! Aku sudah minta izin pada bos mu tadi.”, jawab Luna.
“Tuan Kim?”, tanya KyungSoo memastikan.
“Ne. Tuan Kim RyeoWook.”, jawab Luna lalu menarik KyungSoo yang masih berpakaian koki keluar restoran.
—
*D.O POV*
Luna membawaku ke taman yang tak jauh dari Hanfoodcious, sebenarnya aku enggan tapi dia memaksa.
“D.O-ya, aku sudah tidak bisa menahan ini lagi.”, ujarnya memulai pembicaraan. Aku memandangnya penuh tanya.
“Aku menyukaimu.”, ungkapnya to the point. Sontak aku membulatkan kedua mataku mendengarnya.
“Aku tahu, sebagai seorang yeoja ini terlalu memalukan dan murahan. Tapi sungguh perasaanku ini sulit dikendalikan. Aku pikir ini hanya perasaan suka biasa. Tapi tak tahunya lebih dari itu. Saranghaeyo, D.O-ya..”, terangnya serius.
Aku hanya terpaku memandangnya. Dapat ku lihat ketulusan di kedua matanya. “Tapi… Mianhe.. Aku terlanjur menyukai yeoja lain..”, ucapku jujur.
“Mwo? Geuraeyo??”, kejutnya dengan tatapan kecewa. Aku hanya mengangguk mengiyakannya.
“Aah, aku terlambat yaa..?! Hahaha.. Tak apa! Aku tak memaksakan perasaanku ini, setidaknya kau sudah tahu dan itu membuatku lebih lega.”, ucapnya tersenyum, senyuman yang dipaksakan. Aku tahu ini mengecewakannya. Tapi akan lebih baik jika aku jujur saja.
-A few days later @ Hanfoodcious-
*D.O POV*
Beberapa hari setelah Luna mengungkapkan perasaannya padaku, Luna mendatangi Hanfoodcious untuk menemuiku lagi. Sebenarnya aku masih canggung menemuinya, aku merasa bersalah.
“Ada urusan apa, Luna-sshi..?”, tanyaku menghampiri Luna yang sedang menyeruput jus tomatnya.
“Bergabunglah bersamaku.”, ucapnya menyodorkan sebuah kartu nama padaku.
“Walau pendidikan mu tidak tinggi, tapi aku yakin kemampuan memasakmu memenuhi klasifikasi perusahaanku.”, ujar Luna.
“Eumm.. Kenapa kau berpikir seperti itu, Luna-sshi?? Aku bahkan belum berpengalaman.”, tanyaku.
“Makanya cobalah tawaran langka ini!! Ini kartu namaku, aku baru saja diangkat sebagai manajer di perusahaan keluargaku. Ayolah..!”, bujuknya.
“Aku akan mempertimbangkannya.”, jawabku tersenyum.
“Kenapa kau begitu baik padaku, Luna-sshi?”, pikirku.
“Baiklah, aku akan menunggu mu! Datang saja ke kantorku, ne?!”, ucap Luna dan aku pun mengangguk.
-onTheWay @ 10.00 PM-
*EunBin POV*
Aku dan KyungSoo oppa berjalan beriringan untuk pulang. “Ini.. Bagaimana menurutmu?”, tanya KyungSoo sembari menyodorkanku sebuah kartu nama padaku.
“Aku mendapat tawaran kerja di salah satu cabang perusahaan makanan itu.”, lanjutnya.
“MSP Food..”, gumamku. “Oppa menerima tawaran ini?”, tanyaku.
“Aku sedang memikirkannya. Ku pikir ini kesempatan bagus, aku ingin mencobanya. Tapi aku juga enggan meninggalkan Hanfoodcious.”, terangnya.
“Uhmm… Coba saja, oppa! Kau harus mempelajari bisnis juga kan?! Tidak hanya berkutat pada memasak saja!”, saranku.
“Benar juga.. Kalau begitu besok lusa aku akan menemui Luna.”, katanya.
“Luna..?”,, gumamku bertanya.
“Yeoja yang memberikan tawaran ini.. Kau mau kan menemaniku besok lusa??”, sahut KyungSoo oppa.
“Eumm, besok lusa?? Kalau boleh, ya ku temani.”, jawabku tersenyum manis.
-MSP Food-
*Author POV*
KyungSoo berpakaian sangat rapi, begitupun EunBin. Walau ini bukan hal yang sangat resmi, tapi karena mereka mengunjungi perusahaan yang cukup ternama mereka tak ingin tampil rendah di depan orang-orang yang terpandang.
EunBin memandangi gedung MSP Food dengan seksama. Memandangi sekelilingnya berusaha tak melewatkan sesuatu. Sedangkan KyungSoo hanya terfokus pada langkah santainya. “MSP food….”, gumam EunBin masih terfokus memandangi seisi kantor.
“D.O-ya…!”, seru Luna riang melihat KyungSoo datang.
“Akhirnya kau datang juga..!”, lanjutnya menghampiri KyungSoo dengan senyuman manisnya. EunBin pun memandang Luna secara seksama.
Luna yang tadinya hanya terfokus pada KyungSoo, akhirnya beralih memandang EunBin yang ada di samping KyungSoo.
“Kau…..!”, kejut Luna memandang EunBin. EunBin hanya menatap bingung, tapi dia berusaha mengingat sesuatu.
“Wae?? Apa kalian saling mengenal, Luna-sshi??”, tanya KyungSoo yang sedikit heran.
EunBin mulai menatap Luna ketakutan. EunBin pun memundurkan langkahnya, dan berlari meninggalkan KyungSoo dan Luna yang masih terpaku.
“Park EunBin..!!!”, teriak KyungSoo.
—
EunBin berlari dan bersembunyi di balik dinding gedung, lalu duduk meringkuk disana. Memory-memory buruk yang membuatnya melupakan identitasnya akhirnya terbuka kembali. “Umma… Appa…”, isak EunBin sembari memegangi kepalanya.
KyungSoo berlari mencari-cari keberadaan EunBin. “EunBin-ah..!!”, seru KyungSoo melihat EunBin sedang meringkuk di balik dinding.
“Apa ada yang sakit??”, tanya KyungSoo cemas memegangi kedua bahu EunBin. Karena tak ada jawaban dan hanya tatapan kosong dari EunBin, KyungSoo langsung mendekapnya.
Lalu KyungSoo mengendurkan dekapannya dan merapikan rambut EunBin yang sedikit berantakan dengan lembut. “Apa perlu kita ke rumah sakit?”, tanya KyungSoo.
“Tidak. Aku sudah mengingat semuanya.”, jawab EunBin pelan.
“Jinjayo?? Apa.. ada hubungannya dengan Luna?”, tanya KyungSoo penasaran.
“Park SunYoung, dia SunYoung eonni.”, jawab EunBin menangis. KyungSoo memeluknya lagi. “Gwaenchana.. Kau bisa menceritakannya nanti.”, ucap KyungSoo lembut berusaha menenangkan EunBin.
Dari kejauhan Luna yang tadi mengikuti KyungSoo melihat mereka. “Apa dia yeoja yang disukai Do KyungSoo?? Kenapa dari seluruh yeoja di dunia ini harus dia yang D.O sukai??!! Park YoungBin…!”, batin Luna menahan amarahnya melihat KyungSoo sedang memeluk EunBin.
*Author POV*
Karena EunBin tak ingin diajak ke rumah sakit, KyungSoo membawanya duduk di taman yang tak jauh dari sana.
“Aku.. Aku Park YoungBin. MSP Food adalah milik keluargaku.”, ujar EunBin dengan tatapan kosongnya. KyungSoo pun menatap EunBin terkejut.
“Setelah appa dan umma meninggal ,mereka merebutnya dariku!”, isak EunBin. KyungSoo hanya terdiam menunggu lanjutan cerita EunBin.
^FlashbackON^
-7 years a go-
*EunBin POV*
“Anak pintar! Kau melakukannya dengan benar.”, ucap Park ajumma tersenyum padaku setelah aku menandatangani beberapa surat yang sejujurnya tak aku mengerti itu untuk apa.
“Stempel? Berikan stempel ini untuk ajumma..”, pintanya mengambil stempel yang selalu aku simpan.
“Ajumma akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan kita..”, ujarnya lalu meninggalkanku di kamar.
—
“YoungBin-ah…!!!! Kau sungguh menyebalkan!!!!!”, teriak sepupuku sembari melempar boneka-boneka di kamarku.
“Eonni, ada apa??”, tanyaku heran.
“Kau!!!! Kenapa kau merebut namja itu dariku??!!”, isaknya melempari boneka ke arahku.
“Aww!! Nuguya??”, tanyaku meringis kesakitan karena ada bagian boneka yang mengenai wajahku hingga terasa perih.
“YeSung oppa!!!”, jawabnya membentak.
“Semua ini sudah menjadi milikku. Hak ku!!! Kau mengerti?! Jadi keluar dari kamar ini!!”, sentak sepupuku mendorongku keluar kamar. “Aww..!”, rintihku memegangi lututku.
“SunYoung eonni.. Kita bisa berbagi kamar kan?? YeSung oppa, aku sungguh tak menyukainya, percayalah padaku..”, bujukku.
“Shirreo!!!”, bentaknya lalu menutup pintu kamar dengan keras.
—
Plaaaakk.. Ajumma menampar pipiku untuk kesekiankalinya. “Babo yeoja!!!!!! Kenapa melakukan hal ini saja kau tak becus??!”, bentak ajumma yang marah padaku karena tak membersihkan rumah dengan baik.
“Rumah ini terlalu besar untuk ku bersihkan sendiri!!! Lagi pula ini rumahku!!! Rumah orang tuaku!!!! Kenapa semakin hari kalian semakin seenaknya sendiri??!!!!!”, sentakku tak mampu menahan amarahku lagi.
“Awww..!!!”, pekikku kesakitan. “Apa kau lupa? Secara hukum, kau tak punya hak apapun disini..!!”, ujar SunYoung eonni sambil menjambak rambutku.
“Umma, aku muak melihatnya! Lebih baik kita membuangnya dari sini! Dia sudah tak berguna! Tidak ada yang perlu kita khawatirkan lagi kan tanpa YoungBin?!”, lanjutnya enteng.
^FlashbackOFF^
*Author POV*
“Di tengah hujan yang sangat deras, mereka mengusirku. Aku ingat saat itu pikiran, perasaan, dan fisikku terasa benar-benar remuk. Tapi aku sadar, aku lah yang bodoh. Karena saat itu aku sama sekali tak mengerti tentang hak waris. Jadi hal itu juga kesalahanku.”, terang EunBin tersenyum pahit.
“Orang tuamu?”, tanya KyungSoo hati-hati.
“Kecelakaan, mereka meninggal karena kecelakaan mobil. Setelah mereka meninggal tak ada satupun yang mempedulikanku, sekalipun itu keluargaku.”, jawab EunBin. KyungSoo memandang sendu EunBin, lalu memeluknya.
-A few Days later-
-@ Hanfoodcious-
*EunBin POV*
“Mau ku temani ke rumah sakit?”, tanya KyungSoo oppa yang sudah memakai seragam kokinya.
“Tidak perlu, oppa. Ini hanya check up mata. Aku tahu kau sangat sibuk hari ini, banyak pesanan makanan kan?! Lebih baik cepat kerjakan tugas oppa! Aku pergi dulu ya! Annyeong!”, pamitku yang sudah bersiap-siap dan segera pergi meninggalkan Hanfoodcious.
—
“EunBin-ah…..!”, teriak seorang namja dari belakangku.
“KiBum sunbaenim..”, gumamku menoleh ke arahnya.
“Kau mau ke rumah sakit kan? Ayo! Ku antar naik mobilku.”, serunya langsung menarik tanganku menuju parkiran mobilnya, sebelum aku menolaknya.
—
-@Hospital-
*Author POV*
Sembari menunggu EunBin yang sedang di ruang check up, Key memainkan game di Ipad’nya. “Aiiish!!!”, dengus Key yang gagal memenangkan game.
“Mianhe, lama yaa?”, ucap EunBin menghampiri Key.
“Sangat lama! Ayo!”, jawab Key menarik tangan EunBin keluar rumah sakit.
“Kita ke mampir ke swalayan dulu ya..”, ujar Key sambil memakai sabuk pengamannya, diikuti dengan EunBin.
—
“Dorong ini!”, perintah Key pada EunBin agar mendorong trolli belanjanya. Dengan senang hati EunBin mendorong trolli belanjanya dan mengikuti kemanapun arah Key melangkah.
“Apa hasil pemeriksaan mata mu baik?”, tanya Key sambil memilah sayur-sayur hijau.
“Baik..”, jawab EunBin sembari mengambil wortel.
“Oppa, kau tak beli ini??”, tanya EunBin menunjukkan wortel di hadapan Key.
“Aaargh!!!! Shirreo!!! Aku tak suka! Kembalikan ke tempat asalnya!!!”, seru Key melihat wortel itu.
“Kau ini aneh sekali, oppa..?! Kau ini koki!! Kenapa tidak suka pada wortel??”, ledek EunBin menahan tawa.
“Wortel ini cantik yaa..?!”, goda EunBin. Key awalnya sedikit kesal, tapi lama kelamaan ia mulai tertawa karena godaan EunBin.
“Haha.. Hentikan….”, kekeh Key berusaha menepis wortel itu.
Tanpa mereka sadari ada Luna yang sedang berbelanja bahan makanan juga disana. “YoungBin… Namja itu,, dia kan sepupu RyeoWook oppa.. Aiiish, bahkan ia juga menggaet namja lain selain Do KyungSoo..”, gumam Luna kesal melihat mereka sedang tertawa bersama.
*Author POV*
EunBin mengerjakan tugasnya seperti biasa di Hanfoodcious.
“Selamat datang…..”, sapa EunBin namun enggan membungkuk pada tamu tersebut seperti biasa.
“Aku pesan segelas jus tomat.”, ujar yeoja itu. Dengan terpaksa EunBin melayaninya, mau bagaimanapun ia harus bersikap profesional.
“Oiya, aku juga ingin bertemu dengan Do KyungSo!”, seru yeoja itu menghentikan langkah EunBin yang hendak meninggalkannya.
Kebetulan KyungSoo keluar dari dapur dan melihat Luna yang ada disana.
“Dia mencarimu.”, singkat EunBin saat berpapasan dengan KyungSoo.
Dengan terpaksa KyungSoo menemui Luna. “Mianhe…”, ucap Luna ketika KyungSoo sudah duduk di hadapannya.
“Saat itu kau bertanya apa kami saling mengenal kan? Aku yakin, YoungBin sudah menjelaskannya padamu.”, lanjut Luna. Namun KyungSoo tak bergeming.
“Apa..? Park YoungBin adalah yeoja yang kau sukai itu?”, tanya Luna hati-hati.
“Ne. Dia yeoja yang kucintai. Wae?”, sahut KyungSoo. Luna menghela nafasnya, berusaha menahan emosinya.
“Awalnya aku berniat tidak akan memaksakan perasaanku ini. Tapi karena aku tahu bahwa yeoja itu adalah Park YoungBin, aku tidak akan menyerah.”, ujar Luna.
KyungSoo mengerutkan keningnya. “Aku bukan sebuah piala penghargaan. Untuk apa aku diperebutkan? Menyerahlah untuk hal ini! Kau akan terluka nanti.”, ujar KyungSoo memperingatkan dengan nada lembut lalu beranjak meninggalkan Luna.
Tanpa mereka sadari EunBin sedang menahan emosinya dengan mengepalkan tangannya, sedari tadi EunBin mengamati mereka, dan ia mendengar beberapa pembicaraan mereka.
Luna keluar restoran, dan EunBin mengikutinya tanpa ia sadari. Ketika hendak masuk ke dalam mobilnya, EunBin menahan lengannya hingga ia berbalik.
Plaaaaakkk… EunBin menampar pipi Luna dengan keras.
Jngan lupa RCL..! ^_^ Gomawoyo~
Oiya, Mohon maaf Lhir & batin yee,, readers.. n(^_^)n